Rabu, 05 November 2014

Seorang teman saya agen asuransi, bercerita kepada saya. Ceritanya panjang, namun berikut saya meringkasnya :)

Wah, beberapa hari lalu saya ingin menemui calon nasabah saya, untuk menyerahkan ilustrasi yang sebelumnya sudah saya janjikan untuk saya serahkan. Saat saya datang, dia ada di ruangan kerjanya dan saya sempat menyalaminya. Karena dia masih ada tamu maka saya tunggu di luar, dan ngobrol dengan tamu yang lain yang kebetulan lagi membawa mobilnya untuk diservice. Calon nasabah saya adalah pengusaha bengkel. Setelah tamu yang tadi di ruangan keluar, saya masuk lalu menemuinya dan mengatakan "sudah ada waktu pak, saya ingin jelaskan ilustrasi yang saya ceritakan kemarin". Oh ya ok, sebetar ya, tukasnya sambil keluar dari ruangan kerja. Saya duduk di depan mejanya. Eh tunggu 10 menit orangnya tidak muncul juga, lalu datanglah OB (office boy) nya, dan menanyakan saya. "Ada perlu apa ya bu? Bapak lagi pergi belanja".
Hehe...si Pemilik Bengkel rupanya tidak mau untuk bertemu dengan saya.

Demikianlah cerita teman saya. Itulah salah satu bentuk penolakan yang dialami oleh para agen asuransi. Mungkin kalau teman-teman yang lain mau share, seluruh halaman blog ini mungkin akan penuh. Pengalaman seperti ini memang sudah biasa. Tergantung bagaimana kita menganggapinya. Dan saran yang paling tepat tentunya menanggapinya secara lebih positif. Mungkin saja si Bapak yang tadi memiliki trauma tentang asuransi.
Hidup ini memang seperti ruang kelas besar tempat kita "para agen asuransi" untuk mengedukasi setiap orang tentang perlunya asuransi. Jangan pernah memaksa untuk mengambil produk asuransi, tugas kita hanyalah mengedukasi. Jika calon client sudah paham, pasti dia akan ambil. Jadi lakukan saja dan jangan pernah menyerah apalagi sakit hati.
Seperti seorang guru yang mengajar di ruang kelas, tersenyumlah kepada setiap murid, supaya mereka happy menerima pelajaran yang anda sampaikan.


0 komentar :

Posting Komentar